Thursday, September 15, 2016

Hubungan tak bahagia rentan bunuh diri

Sebuah penelitian yang berlangsung di Wina Austria menyimpulkan bahwa pasangan yang merasa tidak bahagia menunjukkan resiko terkuat sebagai faktor penyebab seseorang melakukan bunuh diri. Demikian menurut seorang pakar, merujuk kepada laporan yang dirilis kantor berita Austria pada Rabu 7 Sept 2016.
Laporan yang diperoleh setelah melakukan studi dari 382 orang di Austria, disampaikan pada sebuah kegiatan bertajuk World Suicide Prevention Day (hari pencegahan bunuh diri sedunia),  peneliti dari pusat studi kesehatan masyarakat pada Medical University of Vienna begitupun juga dari fakultas psikologi Universitas Vienna.





Ditambahkan juga bahwa semakin banyak permasalahan yang berpotensi konflik yang tidak dapat diselesaikan dalam suatu hubungan maka resiko yang muncul akan semakin besar. Hal hal semacam itu akan menimbulkan banyaknya rasa putus harap dan depresi, yang kemudian dapat berujung pada munculnya pikiran untuk bunuh diri. Berikutnya ditarik dari data yang mereka (para peneliti) peroleh, hal tersebut banyak terjadi pada mereka yang berada pada usia dewasa.

Jika pasangan yang berada dalam hubungan kurang bahagia dapat memunculkan pikiran bunuh diri maka sebaliknya bagi pasangan yang bahagia mereka memiliki kecendrungan punya pikiran bunuh diri yang sangatg rendah.
Sebelumya diungkapkan bahwa mereka yang single (sendiri), memiliki resiko keinginan untuk bunuh diri yang lebih rendah dibandingkan mereka yang menjalani hubungan-memiliki pasangan namun tidak bahagia, penelitian ini di munculkan pula dalam majalah “Crisis”.

Namun dari agenda yang dihadiri para ahli pada kegiatan bertajuk World Suicide Prevention Day, temuan terbaru menunjukkan bahwa resiko seseorang bunuh diri lebih minim ketika mereka berada dalam suatu hubungan, papar Benedict Till dari Medical University of Vienna.


image source : link
news link : link

No comments:

Post a Comment

Silakan beropini,